SERANG, PUBLISIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus berupaya memenuhi dan meningkatkan kebutuhan pangan masyarakat.
Ini dibuktikan dengan banyaknya program-program pendukung yang diluncurkan.
Salah satu inovasi yang tengah digarap adalah Bank Benih Digital (Bank Bengi), sebuah platform yang bakal mempermudah petani memperoleh benih berkualitas.
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang, Dr. Yuli Saputra, S.TP., menjelaskan bahwa gagasan ini lahir dari permasalahan klasik yang sering dihadapi petani, yakni sulitnya mendapatkan benih yang memenuhi standar mutu.
“Selama ini banyak benih yang diterima petani, baik dari bantuan pemerintah maupun kios, ternyata memiliki daya tumbuh rendah, hanya sekitar 70 persen. Padahal standar minimal kami di atas 90 persen. Kondisi ini membuat petani kesulitan memulai budidaya dan menurunkan produktivitas,” ujar Yuli di ruang kerjanya, Senin (15/9/2025).
Ia menambahkan, proses penyelesaian keluhan petani atas kualitas benih sering memakan waktu lama karena benih yang dikirim berasal dari daerah yang jarak tempuhnya terbilang jauh, seperti Garut atau Purwakarta. Padahal, Kabupaten Serang memiliki potensi besar melalui penangkar lokal di Kramatwatu, Pontang, Tirtayasa, Cinangka, dan daerah Pantura.
“Melihat potensi tersebut, kami berinisiatif mengembangkan Bank Benih Digital yang sekaligus memberdayakan penangkar lokal. Melalui platform ini, petani dapat mengetahui ketersediaan benih, mulai dari kedelai hingga komoditas lain, langsung melalui smartphone,” jelasnya.
Yuli menegaskan, meski berbasis digital, mutu benih tetap menjadi prioritas. DKPP akan melakukan seleksi ketat terhadap benih yang dipasarkan melalui Bank Benih Digital, meliputi kualitas, masa kedaluwarsa, hingga penanganan pascapanen.
Selain itu, Bank Benih Digital akan mempermudah proses penanganan komplain, karena petani bisa langsung berkoordinasi dengan penangkar yang terdaftar.
Lebih lanjut Yuli menjelaskan bahwa Program ini juga mendukung visi Bupati Serang melalui program Ratu Tani (Kolaborasi Terpadu Pertanian) yang dicanangkan pada 100 hari kerja pertama.
“Kami targetkan Bank Benih Digital mulai diluncurkan awal Oktober 2025. Harapannya, sistem perbenihan di Kabupaten Serang semakin tertata, petani mudah mendapatkan benih berkualitas, dan produksi pangan bisa meningkat signifikan menuju tahun 2027,” tutup Yuli. (ADV)