Home / Bisnis / Pendidikan

Senin, 28 Juli 2025 - 15:59 WIB

Mahasiswa KKM Kelompok 61 UNIBA Buat Kipas Hihid Bersama Pengrajin Anyaman di Desa Margaluyu

Mahasiswa KKM Kelompok 61 Uniba melakukan kegiatan belajar dan praktik membuat kipas hihid bersama pengrajin anyaman di Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis (24/07/2025).

Mahasiswa KKM Kelompok 61 Uniba melakukan kegiatan belajar dan praktik membuat kipas hihid bersama pengrajin anyaman di Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis (24/07/2025).

LEBAK, PUBLISIA.ID – Anyaman merupakan salah satu bentuk warisan budaya lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun di berbagai daerah di Indonesia. Keterampilan menganyam tidak hanya mencerminkan keahlian tangan masyarakat lokal, tetapi juga menggambarkan nilai ketekunan, kearifan lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam secara bijak. Salah satu produk tradisional yang masih lestari hingga kini adalah kipas hihid, alat sederhana untuk mengipasi angin yang terbuat dari bambu yang dianyam.

Dalam rangka melestarikan budaya lokal sekaligus mendukung pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat desa, Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 61 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) melakukan kegiatan belajar dan praktik membuat kipas hihid bersama pengrajin anyaman di Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, pada Kamis (24/07/2025).

Baca Juga  PPPK Tahap I Kota Cilegon Resmi Dilantik, Walikota Robinsar Tekankan Integritas dan Larangan Honorer Baru

Kegiatan ini dilaksanakan di rumah salah satu pengrajin lokal, bapak muhron (45), yang telah menekuni kerajinan anyaman ini turun menurun dari yang sebelumnya. Ia mengajarkan mahasiswa secara langsung cara memilih bahan, teknik dasar menganyam, hingga tahap finishing dalam pembuatan kipas hihid. Mahasiswa terlihat antusias mengikuti setiap tahap proses pembuatan, meskipun baru pertama kali mencoba menganyam.

“Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal yang ada di Desa Margaluyu. Kipas hihid bukan sekedar benda, tapi symbol tradisi,” ujar Nirmala, salah satu anggota KKM 61 UNIBA.

Selain belajar mengayam, mahasiswa juga melakukan wawancara singkat dengan pengrajin mengenai tantangan dalam mempertahankan usaha anyaman di tengah gempuran produk modern. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah minimnya regenerasi pengrajin muda dan kurangnya akses pasar.

Baca Juga  KKM 61 Uniba Gelar Sosialisasi Kerajinan Tangan dari Bambu di Desa Margaluyu Lebak Disambut Antusias

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Warga yang melihat mahasiswa belajar mengayam ikut merasa bangga karena tradisi lokal mereka mendapat perhatian dan dihargai oleh kalangan akaddemisi. Beberapa warga bahkan ikut bergabung dan bercerita tentang pengalaman mereka dalam membuat anyaman dari remaja.

Melalui kegiatan ini, Mahasiswa KKM Kelompok 61 UNIBA berharap dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan kearifan lokal sekaligus membangun hubungan harmonis antara kampus dan masyarakat desa. (Della/Red)

Share :

Baca Juga

Bisnis

Honda Banten Raih Prestasi di Kontes Layanan Honda Nasional 2025

Nasional

Furtasan: Makanan Lokal adalah Identitas Bangsa

Bisnis

KLHN 2025 Hadirkan Semangat Layanan “Lebih Dekat, Lebih Hangat” Bagi Konsumen Motor Honda

Nasional

Anggota Komisi X DPR Furtasan Ali Yusuf Sebut Pendidikan Bukan Alat Politik

Bisnis

Honda Banten Serahkan Perlengkapan Edukasi Safety Riding ke SMKN 5 Kota Serang

Bisnis

Gajah Karoseri Tancap Gas di Pasar Banten, Gandeng Mitsubishi Gelar Gathering Perdana

Pemerintahan

Lepas Kukerta STAI Assalamiyah Jawilan, Bupati Serang Ratu Zakiyah Sampaikan Pesan Menyentuh

Pendidikan

Program Les dan Pojok Baca Ceria Upaya Mahasiswa Wujudkan Indonesia Emas 2045