Home / Pendidikan

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:32 WIB

Hadiri Gelar Karya di SD Living Alquran Qothrotul Falah, Kadis Pendidikan Imbau Ayah Ambil Raport

Para siswa SDLQ Qothrotul Falah Lebak foto bersama usai acara gelar karya.

Para siswa SDLQ Qothrotul Falah Lebak foto bersama usai acara gelar karya.

LEBAK, PUBLISIA.ID-Sekolah Dasar Living Quran (SDLQ) Qothrotul Falah Cikulur Lebak, Banten, menyelenggarakan Gelar Karya, Sabtu, 13 Desember 2025, sebagai kegiatan akhir tahun.

Bertema “Cintai Negeriku, Lestarikan Budayaku”, kegiatan yang diselenggarakan di GOR Qothrotul Falah ini mengangkat fokus Adat Sunda, termasuk Baduy.

Tampak hadir pada kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Dodi Irawan, Ketua Yayasan Qothrotul Falah KH. Abdurohman Syatibi, Kepala MTs Qothrotul Falah Andri Fauzi;

Kemudian, Kepala SMA Qothrotul Falah Nurul H. Maarif, Kepala SDLQ Qothrotul Falah Dede Saadah Syatibi, para guru, wali siswa, santri dan para tamu undangan.

Banyak kegiatan khas lokal yang ditampilkan pada kegiatan ini. Misalnya, tarian adat, pakaian adat, permainan adat dan sebagaiya. Termasuk juga ditampilkan arak-arakan Baduy dengan kekhasannya.

“Kami ingin anak-anak memiliki kesadaran pada keluhuran budaya nenek moyang. Budaya ini coba kita lestarikan supaya tidak hilang,” ujar Kepala SDLQ Qothrotul Falah, Bunda Saadah.

Di usia lembaganya yang baru memasuki tiga tahun ini, pihaknya ingin mengimbangi maraknya budaya asing yang masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia dengan menyadarkan pentingnya budaya lokal.

“Gadget itu ada negatif dan ada positifnya. Ini bisa melalaikan anak-anak pada budaya sendiri. Karena itu kita ajarkan reriungan, permainan zaman dulu, dan sebagainya,” ujarnya. 

KH. Abdurohman Syatibi, selaku Ketua Yayasan, lalu menyampaikan pentingnya membentuk budaya atau karakter yang baik pada diri anak-anak kita.

Baca Juga  Ikatan Alumni Pendidikan Kimia Untirta Dilantik, Teguhkan Komitmen Alumni Unggul dan Berdampak

“Hijau, merah, atau birunya generasi kita, itu tergantung pada orang tuanya. Makanya mari kita bentuk mereka dengan karakter yang baik,” katanya.

“Untuk itu, orang tua perlu investasi untuk masa depan anak-anaknya. Iinvestasi yang terpenting adalah di dunia pendidikan,” sambungnya.

Apresiasi yang mendalam disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Lebak, Dodi Irawan. Dalam arahannya, ia mengimbau supaya kita semua tidak silau pada budaya asing.

“Kita selalu bangga pada budaya luar negeri. Kasus kecil soal minyak goreng. Sawit itu dulu dianggap paling bagus, karena budaya luar negeri. Kita lalu ikutan. Padahal faktanya, minyak kelapa itu yang paling bagus dan bahkan orang luar sudah kembali ke minyak kelapa. Dan itu budaya kita,” jelasnya.

“Tapi siapa yang menanam kelapa hari ini?’ tanyanya menyindir.

Hari ini, ujarnya, SDLQ Qothrotul Falah berupaya menghadirkan itu. “Ini menjadi budaya yang baik. Mengangkat budaya lokal. Dan ini menjadikan kebudayaan lokal tumbuh kembali. Ini peradaban yang bagus dan ini bukan kebudayaan yang usang,” jelasnya.

Leit Baduy (tempat menyimpan gabah), misalnya. Menurutnya, itu bukan soal bentuknya yang dilihat, melainkan nilai luhur yang tersimpan di baliknya.

“Itu simbol ketahanan pangan lho,” katanya. “Dan hal-hal budaya demikian, termasuk pasung, pais, jongjorong, atau mainan-mainan dulu, itu perlu dituliskan untuk dibukukan menjadi kebanggaan kita,” sambungnya.

Baca Juga  Raperda APBD 2024 Ditetapkan DPRD Kabupaten Serang Jadi Perda

Karenanya, ujarnya, tema yang diangkat oleh SDLQ Qothrotul Falah pada Gelar Karya 2025 ini penting menjadi pengingat karena budaya lokal sudah mulai ditinggalkan. “Dan ini bisa menjadi keunggulan,” katanya.

Terkait pendidikan, ia menyatakan bahwa pendidikan itu tidak hanya di kelas. “Bisa di alam, perpus, tempat terbuka lainnya dan sebagainya. Yang penting tujuannya harus fokus pada nilai dan pembentukan karakter: amanah, tanggungjawab, cinta tanah air dan sebagainya,” pesannya.

Tak lupa, Kadis Pendidikan menyindir fakta bahwa mayoritas yang mendampingi pendidikan anak-anaknya justru kaum perempuan.

“Lihat di ruangan ini! Hanya ibu-ibu yang datang. Mana bapak-bapaknya? Ada data bahwa 1 dari 4 keluarga, itu anak kehilangan sosok ayah. Makanya saya mencanangkan ‘Gerakan Ambil Raport oleh Ayah.’ Ini supaya kedekatan anak dengan ayah tumbuh,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Keragaman potensi anak juga tak luput dari sorotannya. “Jangan paksakan anak untuk pinter semua. Ada anak yang senang belajar di tempat ramai. Ada anak yang senang di luar ruangan.

Ada juga yang senang di tempat sepi. Karena itu, perlu pendekatan yang beragam untuk membentuk karakter, sehingga pola mengajarnya tidak statis,” ujarnya.

Usai memberikan arahan, Kadis Pendidikan secara resmi menabuh Gong sebagai tanda launching resmi PPDB SDLQ Qothrotul Falah 2026-2027. Kegiatan lalu dilanjutkan dengan berbagai penampilan dan dipungkasi dengan arak-arakan Baduy.[nhm]

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Khidmat, 162 Pejabat Struktural Uniba Dilantik

Pendidikan

Ikatan Alumni Pendidikan Kimia Untirta Dilantik, Teguhkan Komitmen Alumni Unggul dan Berdampak

Pendidikan

Keren Banget, Uniba Juara Lomba Poster Iklan dan Videografi

Pendidikan

Mahasiswa Teknik Sipil UNIBA Wakili Provinsi Banten Raih Juara 3 di Ajang Sasaka Innovate Bridge

Pendidikan

Hadiri Wisuda STIT Al-Khairiyah, Fajar Sampaikan Gelar Sarjana Bukan Pencapaian Akhir

Pendidikan

Kesulitan Cari Kerja, Ijazah Kevin Ditebus Pemprov Banten Lewat UPZ Baznas

Bisnis

Uniba-REI Banten Teken MoU Sinergikan Pendidikan dan Industri Properti

Pendidikan

154 Peserta Ikut Temu Wicara Pramuka di Uniba Perkuat Karakter dan Disiplin