Home / Pendidikan

Selasa, 5 Agustus 2025 - 11:40 WIB

Kepala Sekolah dan Guru di Cilegon Curhat ke Anggota Komisi X DPR RI Furtasan, Terkait Apa?

Furtasan Ali Yusuf menggelar reses di Kota Cilegon.

Furtasan Ali Yusuf menggelar reses di Kota Cilegon.

CILEGON, PUBLISIA.ID-Anggota Komisi X DPR RI Prof. Furtasan Ali Yusuf menyerap aspirasi bersama para guru dan kepala sekolah SMP IT Asshohabah dan SMP Madinatul Hadid di Kota Cilegon, Senin (4/8/2025).

Dalam dialog terbuka tersebut, sejumlah isu penting mencuat, seperti persoalan sertifikasi guru, Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kecenderungan masyarakat memilih sekolah negeri dibanding swasta, serta dampak sistem zonasi terhadap pemerataan pendidikan.

Pertemuan yang digelar di salah satu aula sekolah SMP IT Asshohabah dan SMP Madinatul Hadid itu berlangsung hangat dan interaktif.

Para guru menyampaikan keluhan mengenai lambatnya proses sertifikasi dan ketidakjelasan status guru honorer.

Mereka berharap adanya perbaikan sistem serta percepatan proses sertifikasi yang selama ini menjadi salah satu sumber penghasilan tambahan.

“Sertifikasi bukan hanya soal tunjangan, tapi juga pengakuan terhadap profesionalitas guru. Sayangnya, masih banyak guru honorer yang belum mendapatkan akses yang adil,” ujar salah satu guru peserta diskusi.

Baca Juga  Dikunjungi Komjen Fadil Imran, Bupati Ratu Zakiyah Minta Motivasi untuk Santri Ponpes Bai Mahdi

Kemudian Prof. Furtasan Ali Yusuf menanggapi masukan dari para guru sekolah di SMP IT Asshohabah dan SMP Madinatul Hadid terkait dengan sertifikasi guru tersebut.

“Insya Allah saya siap mendorong masukan dari para guru di SMP IT Asshohabah dan SMP Madinatul Hadid. Ini bukan hanya soal insentif, tetapi juga pengakuan atas kompetensi dan dedikasi mereka,” ujar Furtasan.

Selanjutnya, Isu PPDB juga menjadi sorotan utama. Para kepala sekolah SMP IT Asshohabah dan SMP Madinatul Hadid menyampaikan keprihatinan atas menurunnya minat siswa untuk mendaftar ke sekolah swasta akibat dominasi sekolah negeri dalam proses PPDB yang berbasis zonasi.

Sistem zonasi dianggap belum sepenuhnya mencerminkan prinsip keadilan dan mutu pendidikan.

Zonasi seharusnya menjamin akses merata, namun di lapangan justru membuat banyak sekolah swasta kehilangan peserta didik. Padahal, sekolah swasta juga memiliki peran strategis dalam mendukung pendidikan nasional.

Baca Juga  Uniba Tawarkan Solusi Jitu Penanganan Kawasan Kumuh di Kota Serang

Menanggapi berbagai masukan tersebut, anggota Komisi X DPR RI Prof. Furtasan Ali Yusuf menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan terus mengevaluasi sistem pendidikan, termasuk implementasi zonasi dalam PPDB.

Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi antara sekolah negeri dan swasta perlu diperkuat agar pendidikan di Indonesia semakin merata dan berkualitas.

“Kami akan membawa seluruh aspirasi bapak dan ibu ini ke Senayan. Kita tidak boleh membiarkan sekolah swasta tersisih karena kebijakan yang tidak berpihak,” ujar Furtasan.

Dengan adanya kegiatan ini, para guru dan kepala sekolah berharap suara mereka bisa didengar dan diakomodasi dalam kebijakan pendidikan nasional ke depan, demi menciptakan sistem pendidikan yang adil, inklusif, dan bermutu menuju Indonesia Emas 2045.(red)

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Mahasiswa Teknik Sipil UNIBA Wakili Provinsi Banten Raih Juara 3 di Ajang Sasaka Innovate Bridge

Pendidikan

Hadiri Wisuda STIT Al-Khairiyah, Fajar Sampaikan Gelar Sarjana Bukan Pencapaian Akhir

Pendidikan

Kesulitan Cari Kerja, Ijazah Kevin Ditebus Pemprov Banten Lewat UPZ Baznas

Bisnis

Uniba-REI Banten Teken MoU Sinergikan Pendidikan dan Industri Properti

Pendidikan

154 Peserta Ikut Temu Wicara Pramuka di Uniba Perkuat Karakter dan Disiplin

Pendidikan

SMA SMK MA se-Banten Berlaga di Bina Bangsa Volley Competition 2025, Berebut yang Terbaik

Pendidikan

Jelang 2026, Berikut Resolusi FKIP Untirta yang Bikin Kalian Penasaran

Pemerintahan

Uniba Tawarkan Solusi Jitu Penanganan Kawasan Kumuh di Kota Serang