SERANG, PUBLISIA.ID — Pusat Moderasi Beragama, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid Profesional, Moderat, dan Berdaya pada Senin, 13 Oktober 2025, bertempat di Aula Rektorat Lantai 3 UIN SMH Banten.
Kegiatan yang dikemas dalam format Sarasehan Kemasjidan ini menghadirkan pembicara utama sekaligus instruktur nasional, Dr. Phil. Eddy Aqdhiwijaya, M.A., selaku Tenaga Ahli Kementerian Agama RI bidang Kemasjidan dan Pendidikan Islam.
Dalam paparannya, Dr. Eddy menekankan pentingnya membangun paradigma baru dalam pengelolaan masjid agar tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ritual, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan sosial dan penguatan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ia juga memperkenalkan kiprahnya melalui Gerakan Islam Cinta – Yayasan Islam Cinta Indonesia, yang selama ini konsisten mengampanyekan Islam inklusif dan moderasi beragama, terutama di kalangan masyarakat luas dan generasi muda (Gen Z). Menurutnya, masjid dapat menjadi ruang strategis dalam menanamkan semangat keberagamaan yang terbuka, toleran, dan cinta damai di tengah perubahan sosial dan digitalisasi keagamaan.
Dalam sambutannya, Prof. Mufti Ali, Ph.D., selaku Ketua LP2M UIN SMH Banten, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan langkah strategis dalam memperkuat kapasitas pengelolaan masjid secara profesional sekaligus memperkokoh peran masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan yang moderat, inklusif, dan berorientasi pada pemberdayaan umat.
Selain Dr. Eddy Aqdhiwijaya, kegiatan ini juga menghadirkan dua narasumber inspiratif lainnya. Abdul Rahman Ahdori, M.A., selaku praktisi media, membawakan materi tentang manajemen konten media inklusif dalam pengelolaan masjid, dengan menyoroti pentingnya peran media digital dalam menyebarluaskan pesan-pesan keislaman yang menyejukkan dan membangun citra positif masjid di ruang publik.
Sementara itu, Supyadi, S.Pd., Ketua Forum Kewirausahaan Pemuda, membahas potensi UMKM di Banten dan manajemen kewirausahaan masjid. Ia mengajak para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat dan sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan usaha yang beretika dan berkeadilan sosial.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan DKM se-Provinsi Banten yang antusias berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang strategi pengelolaan masjid di era modern.
Ketua pelaksana kegiatan, Ahmad Muhibi, M.Ag., menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, pelopor penguatan Islam inklusif, dan model moderasi beragama di tingkat akar rumput.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para pengelola masjid dapat memperkuat peran sosial, pendidikan, dan ekonomi umat, sehingga masjid benar-benar menjadi ruang yang hidup, terbuka, dan berdaya,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung dengan suasana hangat dan interaktif ini ditutup dengan komitmen bersama antar-DKM se-Banten untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun tata kelola masjid yang profesional, moderat, dan berdaya guna bagi kemaslahatan umat. (*)