Home / Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:20 WIB

Kepala BGN Tegaskan Tidak Pernah Ada Kebijakan Penyaluran Bahan Baku dalam Program MBG

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana angkat suara terkait ramainya polemik pemberian snack ataupun bahan mentah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana angkat suara terkait ramainya polemik pemberian snack ataupun bahan mentah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

SUMEDANG, PUBLISIA.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana angkat suara terkait ramainya polemik pemberian snack ataupun bahan mentah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan mengatakan dengan tegas tidak pernah ada kebijakan penyaluran bahan baku dalam program perbaikan gizi itu.

“Tidak pernah ada kebijakan menyalurkan bahan baku, karena program kita adalah program makan bergizi gratis, (ini) intervensi gizi, bukan memberikan bahan baku,” jelas Dadan di IPDN, Jatinangor, Sumedang, Selasa (24/6/2025).

Ia juga mengatakan kasus itu hanya terjadi di satu dari 1.885 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dadan menambahkan, untuk itu dia meminta tidak ada penyamarataan layanan pada SPPG lainnya, mengingat hanya oknum SPPG tersebut yang berinisiatif demikian.

Baca Juga  Arjaya Berkah Marine Tawarkan Perbaikan Kapal Dengan Hasil Prima

“Sekarang telah ada 1.885 SPPG. Kalau satu berbeda, itu artinya yang salah interpretasi, yang 1 bukan yang 1.854. Artinya yang lain solid memahami prosedur yang dikeluarkan badan gizi. Itu (oknum) yang berinisiatif, karena mikirnya mau libur, bahan awet, ya bahan baku,” ujarnya.

Terkait  pelaksanaan MBG di periode libur sekolah, Dadan mengatakan sangat tergantung dari kesediaan peserta didik datang ke sekolah masing-masing, karena MBG untuk anak sekolah dibagikan di sekolah.

“Kita harus tahu bahwa siswa itu bisa saja berasal dari daerah yang jauh, karenanya sangat tergantung kesediaan anak hadir di sekolah. Kalau bersedia datang, semisal seminggu sekali, maka pada saat datang kita beri makan, makanan segar, kemudian dibekali dua hari dengan makanan siap makan. Contohnya telur rebus, buah, susu, kacang, dan mungkin kue kering portifikasi. Ya bukan bahan mentah, enggak ada kebijakan,” jelasnya.

Baca Juga  Teguh Akhirianto Kembali Pimpin PMI Kecamatan Cilegon Periode 2025–2030

Kalaupun di daerah tersebut tidak ada satupun anak sekolah dan gurunya keberatan datang ke sekolah, maka makan bergizi untuk sementara berhenti di masa libur sekolah.

“Tetapi jangan lupa bahwa setiap SPPG masih melayani kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak balita. Dan ini tidak mengenal hari libur, karena pengirimannya ke rumah masing-masing atau ke posyandu, dilakukan enam hari,” tutupnya. (Ant/Red)

Share :

Baca Juga

Nasional

Wankai Group Resmi Investasi di Cilegon, Walikota Robinsar: Peluang Kerja Baru untuk Masyarakat

Nasional

Peringati HAKORDIA 2025, Pemkot Cilegon Mengajak Pemangku Kepentingan Perkuat Komitmen Bersama

Nasional

Wagub Banten: Jabatan Harus Menjadi Sumber Manfaat bagi Masyarakat

Nasional

Anggota Komisi X DPR RI Furtasan: Negara Bisa Bebaskan UKT Mahasiswa Korban Bencana

Nasional

Peringati Hakordia 2025, KPK Luncurkan Program E-Learning Integritas ASN

Nasional

Pemkab Serang Terima Bantuan Penanganan Sampah Budidaya Magot dari Patra Anyer Hotel

Nasional

PT SCTK Gelar Customer Appreciation & Business Gathering 2025, Kolaborasi dengan Bank Mandiri Hadirkan Program Virtual Account

Nasional

Tinjau Curug Cimanggung, Gubernur Andra Soni Prioritaskan Infrastruktur Wisata Lewat Program ‘Bang Andra’