PANDEGLANG, PUBLISIA.ID-Memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, menggelar Karnaval Budaya.
Mulai dari petani, nelayan, hingga masyarakat ikut ambil bagian dengan penuh kebanggaan. Para petani hadir sambil membawa hasil bumi berupa padi, pisang, hingga sayuran segar, simbol kerja keras mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan bangsa.
Sementara itu, para nelayan tampil gagah dengan membawa hasil laut berupa simbol ikan dalam arak-arakan karnaval sebagai wujud syukur atas kekayaan alam nusantara yang mereka jaga dan olah setiap hari.
Kehadiran mereka bukan hanya meramaikan karnaval, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menghargai dan menjaga hasil alam sebagai bagian dari perjuangan meneruskan kemerdekaan.
Upacara Bendera peringatan Kemerdekaan RI yang ke 80 dipimpin langsung oleh Poernomo Siswoprasetio selaku Direktur Utama PT Banten West Java dengan menggunakan busana adat daerah.
Turut melibatkan siswa-siswi dari SMA Presiden 2 Tanjung Lesung ( Boarding School) sebagai petugas upacara hingga bertugas sebagai pengibar bendera merah putih.
Salah satu sorotan utama adalah pertunjukan debus Banten dengan filosofi bahwa kekuatan sejati datang dari iman, keberanian, dan ketangguhan jiwa.
Pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, melainkan simbol kekuatan spiritual, perlawanan, dan identitas budaya masyarakat Banten yang diwariskan turun-temurun.
Masyarakat sekitar turut memeriahkan karnaval dengan penuh antusias, mengenakan baju adat yang indah dan sarat makna budaya.
Dengan langkah beriringan, mereka berjalan mengelilingi kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, menyuguhkan nuansa tradisi yang berpadu harmonis dengan pesona alam.
Hamparan sawah yang hijau dan lautan biru nan luas menjadi latar yang menawan, menambah kehangatan dan keindahan suasana karnaval tersebut.
Karnaval Merdeka di Tanjung Lesung ini bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga wujud kebersamaan masyarakat dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.
Melalui pawai budaya, baju adat, hingga hasil bumi yang ditampilkan, menunjukkan kekayaan dan potensi daerah, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. (red)