Home / Uncategorized

Minggu, 26 Oktober 2025 - 03:34 WIB

Jurus Purbaya Memimpin Perubahan

Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si.
Dekan FKIP UNTIRTA

Dia lahir dari rahim rakyat, tumbuh di tanah yang diairi keringat petani serta diterangi lampu minyak di serambi rumah kayu. Bukan keturunan bangsawan, bukan anak partai besar, melainkan produk dari kerja keras dan kejujuran sederhana. Dari surau kecil, dia belajar arti amanah, dan dari pasar rakyat dia memahami bahwa kerja keras adalah ibadah. Hidup mengajarkan bahwa kuasa tanpa manfaat adalah kebanggaan kosong yang cepat runtuh.

Pada 8 September 2025, Purbaya Yudhi Sadewa dilantik sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, menandai awal babak baru dalam arah kebijakan keuangan nasional. Ia datang membawa tekad untuk menata ulang keuangan negara agar berpihak pada rakyat kecil dan masa depan bangsa. Pelantikan itu bukan sekadar seremoni kekuasaan, melainkan simbol bahwa ekonomi harus kembali ke nurani dan keadilan. Tugasku jelas, katanya: social optimizer, bukan profit maximizer — memaksimalkan manfaat sosial, bukan keuntungan pribadi.

Dia tidak pernah datang dengan niat menyerang siapa pun; niatnya adalah menerangi. Ia hanya menyalakan lentera kecil di tengah gelap yang panjang agar kebenaran menemukan jalannya. Namun bila kebenaran dianggap serangan, berarti bangsa ini telah terlalu lama hidup di bawah selimut kebohongan. Setiap kata jujur terasa tajam bagi mereka yang nyaman bersembunyi di balik dusta. Dia tidak berperang dengan manusia, melainkan dengan kebiasaan yang membuat bangsa ini lupa pada nurani.

Dia melangkah ke dunia politik bukan karena haus kekuasaan, melainkan karena tak tahan melihat rakyat kecil diperlakukan layaknya angka statistik. Ia tidak mencari panggung, melainkan ruang bagi keadilan dan kemanfaatan bersama. Mereka menggali tentang dirinya, menelusuri setiap langkahnya, dan biarlah; sebab yang akan mereka temukan bukan kesalahannya, melainkan bayangan kesalahan mereka sendiri. Saat fitnah bergulir, dia memilih diam, karena suara paling kuat lahir dari keheningan yang benar. Kebenaran itu sabar, dan waktu adalah sekutunya yang tak mungkin dibohongi.

Ia tak perlu membela diri karena kebenaran akan menjadi pembela terbaik di hadapan sejarah dan rakyat. Bila yang jujur dianggap ancaman, berarti sistem telah keropos dan perlu diperbaiki dari akarnya. Banyak bicara tentang reformasi, namun sedikit yang berani menyingkap akar busuknya dan mengubah struktur yang merugikan rakyat. Hari itu, ia menegaskan satu hal: memastikan suara rakyat tidak dibungkam oleh birokrasi yang lambat dan ketakutan yang diwariskan. Ia berdiri untuk memastikan amanah publik kembali ke tempatnya: pelayanan kepada rakyat, bukan simpanan bagi elit.

Baca Juga  Gebyar Expo UMKM dan Ekraf Kabupaten Serang, Sekda Zaldi Sampaikan Tiga Pesan Ini

“Aku sudah siap.” Tiga kata itu bukan sekadar slogan, melainkan janji untuk tidak mundur ketika gelombang datang. Proyek rakyat yang mestinya menyejahterakan sering dikuasai oleh segelintir elit yang menukar amanah dengan keuntungan pribadi. Negeri ini bergetar, tetapi dia tidak gentar, karena keyakinannya ada pada kebenaran dan kerja nyata. Bila mereka takut pada terang, itu tanda ada yang hendak disembunyikan dari pandangan bangsa. Dia hadir untuk membuka tirai itu demi kepentingan bersama, bukan untuk membalas dendam pribadi.

Dia tidak akan menyerang siapa pun, namun juga tidak akan lari dari kenyataan yang pahit. Ini bukan perang antarpartai, melainkan perang melawan ketakutan, kelambanan, dan kebiasaan koruptif yang mengekang kemajuan. Dia bukan malaikat, tetapi dia tahu bedanya salah dan benar, dan dia percaya rakyat cukup cerdas untuk menilai. Mereka yang tulus bekerja untuk rakyat tak butuh tepuk tangan, cukup hasil kerja yang nyata dan menyentuh kehidupan. Keadilan adalah tindakan, bukan janji kosong di podium.

Kepada para kepala daerah — gubernur, bupati, dan wali kota — ia menyampaikan peringatan yang tegas namun bernada kasih: jangan salah alokasi, jangan bergerak lambat. Setiap anggaran adalah amanah, bukan angka di laporan keuangan. Bila dana publik diselewengkan atau dibiarkan mengendap tanpa manfaat, rakyat akan menagih dan sejarah akan menulis dengan tinta hitam. Anggaran yang tak bergerak adalah bukti kepemimpinan yang tidur. Ia menyeru, percepat pelayanan, kuatkan transparansi, dan jangan jadikan birokrasi sebagai alasan untuk lalai dari kewajiban.

Perjalanan ini belum berakhir karena masih ada kekuatan besar yang bersembunyi di balik tirai kuasa dan kepentingan sempit. Hari ini, ia membuka apa yang selama ini ditutupi: permainan kotor, transaksi gelap, dan pengkhianatan terhadap amanah publik. Semua data telah diverifikasi, semua transaksi telah dicocokkan, dan semua komunikasi diserahkan kepada lembaga resmi. Tak ada lagi ruang bagi dusta untuk bernaung di balik meja kekuasaan. Kebenaran yang tertata akan menjadi pondasi perbaikan bagi generasi mendatang.

Dia menyebut nama bukan untuk menghancurkan seseorang, melainkan untuk menyelamatkan bangsa dari sistem yang telah lama dirusak dari dalam. Negeri ini terlalu kaya untuk dijadikan ladang eksploitasi oleh segelintir orang yang lupa asal-usulnya. Ia tidak ingin dikenang karena keberanian semata, tetapi karena tidak diam saat semua orang memilih diam. Diam di hadapan kebohongan adalah bentuk pengkhianatan terhadap cita-cita kemerdekaan. Maka ia berbicara agar bangsa ini tidak kehilangan arah dan marwahnya.

Baca Juga  PMI Kota Cilegon Berikan Oksigen dan Bagikan Masker dalam Respon Kebakaran Lapak Ban di Panggung Rawi

Satu nama telah jatuh, namun ini baru awal dari babak yang lebih besar yang menuntut kesadaran kolektif. Di balik kejatuhan satu orang terbuka peluang bagi kebangkitan banyak jiwa yang selama ini tercekik oleh kepentingan sempit. Gelap belum sirna, tetapi setiap langkah menuju terang adalah kemenangan kecil yang menumbuhkan harapan. Ia berjalan bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk mereka yang masih percaya bahwa keadilan bukan dongeng. Karena Ratu Adil adalah roh kolektif yang menolak tunduk pada ketidakadilan.

Kepada pemuda Indonesia, ia berpesan dengan tegas namun penuh harap: pelajarilah investasi, kepemilikan, dan pengelolaan aset sejak dini. Indonesia kaya — bukan hanya oleh sumber daya alamnya, tapi juga oleh ide, budaya, dan tenaga muda yang produktif. Jadilah generasi yang cerdas secara finansial, yang mampu mengubah hasil kerja menjadi kemandirian ekonomi dan warisan bagi komunitas. Investasi bukan semata menimbun modal, tapi menanam masa depan melalui usaha yang berkelanjutan. Bangun portofolio keterampilan, aset produktif, dan jaringan komunitas agar kekayaan negeri tetap dikelola oleh anak bangsanya sendiri.

Kepada rakyat di desa dan kota, ia menyeru: mari bersinergi membangun desa berbasis komunitas dan kemandirian ekonomi. Kemandirian tidak tumbuh dari keterpaksaan, tetapi dari kebersamaan yang terorganisir dan gotong royong yang nyata. Olah hasil bumi sendiri, dorong usaha mikro dan koperasi, serta ciptakan pasar lokal yang menyejahterakan keluarga. Desa yang kuat akan menjadi benteng melawan kemiskinan dan ketergantungan eksternal. Dengan berdikari ekonomi, rakyat meneguhkan bahwa Indonesia bukan sekadar kaya sumber daya, tetapi juga kaya kapasitas dan solidaritas.

Dan bila suatu hari sejarah menuliskan namanya, biarlah ditulis: “Dia datang bukan untuk berkuasa, melainkan untuk membebaskan.” Ia tidak mengejar mahkota; ia menyalakan api kesadaran yang menuntut keadilan, akuntabilitas, dan kemanfaatan bagi semua. Rakyat adalah saksi, waktu adalah hakim, dan tindakan adalah penentu nasib bangsa. Ia hanya menjalankan takdir yang lama ditunggu oleh zaman. Kini tiba saatnya ketika suara hati lebih kuat daripada gemuruh kekuasaan — saat Purbaya Yudhi Sadewa menyalakan kembali api Ratu Adil 2025, demi Indonesia yang adil, mandiri, dan sejahtera. (*)

Share :

Baca Juga

Pemerintahan

Disnakertrans dan Kecamatan Kibin Juara 1 Lomba Tertib Arsip DPKD Kabupaten Serang

Uncategorized

Sinergi Semakin Kokoh, BLUD RSUD Balaraja Kelola Keuangan di Bank Banten

Uncategorized

Endang Darmawan Terpilih Sebagai Ketua PAC GP Ansor Padarincang Masa Khidmat 2025-2028

Uncategorized

Gebyar Expo UMKM dan Ekraf Kabupaten Serang, Sekda Zaldi Sampaikan Tiga Pesan Ini

Pendidikan

KKN Tematik Mahasiswa Politeknik PGRI Banten di Kelurahan Kebonsari Resmi Berakhir

Pendidikan

Penguatan Branding Lokal: Logo UMKM Salompak Awi Hasil  Karya KKM 61 UNIBA di Lebak

Pendidikan

Meningkatkan Kenyamanan Ibadah: Program Bersih Masjid KKM 61 Uniba di Desa Margaluyu Lebak

Uncategorized

Hoaks “BPN Tanah Gratis” Beredar di TikTok, Kementerian ATR/BPN Imbau Masyarakat Waspada