JAKARTA, PUBLISIA.ID– Pemerintah diminta segera mengambil langkah darurat untuk memastikan tidak ada mahasiswa yang terpaksa menghentikan studinya akibat terdampak bencana alam.
Anggota Komisi X DPR Prof Dr Furtasan Ali Yusuf menegaskan bahwa keberlanjutan pendidikan tinggi di wilayah yang terdampak bencana seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan daerah lain yang tengah memulihkan diri dari bencana harus menjadi prioritas.
Ia menilai negara tidak boleh membiarkan generasi muda kehilangan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi hanya karena kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT) karena terdampak bencana.
“Jangan sampai ada satu pun mahasiswa yang harus mengubur mimpi menjadi sarjana. Apalagi sampai melipat almamaternya karena merasa tidak punya harapan lagi,” ujar Furtasan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kepala BRIN, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Furtasan mendorong pemerintah menetapkan skema bantuan operasional darurat agar perguruan tinggi tetap dapat menjalankan layanan pendidikan, sekaligus memastikan mahasiswa tidak kehilangan akses melanjutkan kuliah.
“Pemerintah harus turun tangan mengatasi persoalan ini. Jangan sampai harapan anak-anak terputus, sementara perguruan tinggi juga tidak mampu menjalankan operasionalnya. Karena itu perlu ada bantuan operasional bersifat darurat,” tegasnya.
Ia juga membuka kemungkinan dilakukannya penghapusan atau pembebasan sementara UKT bagi mahasiswa di daerah terdampak bencana, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
“Paling tidak, opsi penghapusan atau penyesuaian UKT harus muncul. Bila perlu dinolkan sementara. Untuk perguruan tinggi swasta juga harus ada perhatian pemerintah, apakah melalui subsidi atau skema lain,” ujarnya.
Legislator Partai NasDem tersebut menekankan bahwa keberlanjutan pendidikan tinggi berkaitan langsung dengan masa depan ekonomi keluarga dan pembangunan daerah pascabencana.
“Merekalah yang kelak menjadi tulang punggung dalam membangun kembali kampung halaman jika mereka berhasil menyelesaikan pendidikan dan meraih pekerjaan yang lebih baik,” tutup Furtasan.(red)



















