TANGERANG, PUBLISIA.ID – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten resmi menggelar Kickoff kegiatan QRIS Jelajah Budaya Indonesia tingkat provinsi dengan tema “Telusuri Pesona Banten Melalui Transaksi Digital”. Acara berlangsung di kawasan PIK 2, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (23/8/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, di antaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang H. Soma Atmaja, serta perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Tangerang H. Slamet Budhi Mulyanto.

Deputi Kepala BI Banten, Agus Sumirat, menjelaskan bahwa QRIS Jelajah Budaya Indonesia merupakan rangkaian kegiatan yang digelar serentak oleh 46 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia sepanjang Agustus 2025. Agenda ini juga dikolaborasikan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Tujuan dari QRIS Jelajah Budaya adalah mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran melalui perluasan akseptasi, peningkatan sinergi kebijakan, serta literasi dan diseminasi kebijakan di tahun 2025,” ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus menyebutkan bahwa pelaksanaan QRIS Jelajah Budaya di Banten akan berlangsung di empat lokasi, yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak (Baduy), Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Khusus di kawasan PIK 2, kegiatan ini diarahkan untuk menarik wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia, Singapura, dan Thailand, melalui pemanfaatan transaksi QRIS Cross-Border.
“Bank Indonesia telah menjalin kerja sama penggunaan QRIS lintas negara dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Terbaru, kerja sama juga dimulai dengan Jepang, meski saat ini baru berlaku satu arah, yakni untuk wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang,” jelas Agus.
Ia menambahkan, sejak pandemi Covid-19 tahun 2021, QRIS telah menjadi salah satu game changer dalam sistem pembayaran Indonesia. “Meski saat itu interaksi tatap muka terbatas, transaksi tetap bisa berjalan secara digital berkat QRIS,” ungkapnya.
Berdasarkan data BI, penggunaan QRIS di Banten terus mengalami pertumbuhan signifikan. Sepanjang Januari–Juni 2025, tercatat 457,4 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp41,2 triliun, atau tumbuh 86,23 persen (year on year) dari sisi nominal. Sementara itu, jumlah merchant QRIS di Banten telah mencapai 2,3 juta, menempatkan Banten sebagai salah satu dari lima besar provinsi dengan transaksi QRIS tertinggi di Indonesia.
“Alhamdulillah, Banten menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan transaksi dan merchant QRIS terbesar di Indonesia. Ini bukti bahwa masyarakat dan pelaku usaha semakin siap beradaptasi dengan ekonomi digital,” tutup Agus. (dik)