Home / Khazanah

Selasa, 5 Agustus 2025 - 17:47 WIB

DD Banten Kecam Kekerasan Seksual di Sekolah, Hadirkan Solusi Lewat Program Rumah Konseling

Dompet Dhuafa (DD) Banten sebagai lembaga filantropi yang memiliki lima pilar program, termasuk di bidang kesehatan, mengecam keras segala bentuk kekerasan seksual, terlebih jika dilakukan oleh tenaga pendidik terhadap siswa.

Dompet Dhuafa (DD) Banten sebagai lembaga filantropi yang memiliki lima pilar program, termasuk di bidang kesehatan, mengecam keras segala bentuk kekerasan seksual, terlebih jika dilakukan oleh tenaga pendidik terhadap siswa.

SERANG, PUBLISIA.ID – Kekerasan seksual di lingkungan pendidikan kembali mencoreng dunia pendidikan Indonesia. Ironisnya, pelaku kerap kali merupakan guru atau figur yang seharusnya menjadi teladan dan pendidik akhlak bagi murid.

Kasus pelecehan seksual oleh oknum guru di SMAN 4 Kota Serang yang sempat viral dan mendapat respons keras dari para siswa dan alumni, menjadi bukti nyata bahwa kasus semacam ini hanyalah puncak dari fenomena gunung es. Rasa malu, tekanan sosial, dan keinginan menjaga nama baik institusi membuat banyak korban memilih bungkam. Akibatnya, pelaku seolah mendapat ruang untuk terus mengulang tindakan bejatnya.

Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Banten hingga Juli 2025, tercatat 712 kasus kekerasan seksual terjadi di delapan kabupaten/kota di Banten. Dari jumlah tersebut, 523 kasus melibatkan anak sebagai korban, sementara 189 kasus menimpa perempuan.

Minimnya pelaporan serta kurangnya pendampingan psikologis membuat kasus kekerasan seksual terus bergulir tanpa penyelesaian tuntas. Pelaku kerap kali memiliki gangguan kesehatan mental, sementara korban berisiko mengalami trauma berkepanjangan yang dapat mengganggu masa depan mereka.

Dompet Dhuafa (DD) Banten sebagai lembaga filantropi yang memiliki lima pilar program, termasuk di bidang kesehatan, mengecam keras segala bentuk kekerasan seksual, terlebih jika dilakukan oleh tenaga pendidik terhadap siswa. DD Banten juga mendukung langkah tegas aparat penegak hukum dalam menahan dan memproses pelaku secara hukum.

“Kejadian kemarin di salah satu SMA di Kota Serang sangat memprihatinkan. Bukan hanya satu guru, tapi lebih dari satu. Pemerintah harus tegas, dan pemberhentian terhadap oknum pelaku wajib dilakukan saat terbukti bersalah,” tegas Mokhlas Pidono, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten.

Baca Juga  Mahasiswa KKM 77 Uniba Ajari Masyarakat Carenang Buat CV Gratis

Ia menambahkan bahwa kekerasan seksual dapat membawa dampak jangka panjang yang serius terhadap mental korban, terutama jika terjadi pada usia remaja.

Tak hanya mengecam, DD Banten juga mengambil langkah konkret dalam upaya menangani masalah kesehatan mental korban kekerasan seksual melalui program “Rumah Konseling Aku Temanmu” yang telah berjalan sejak tahun 2018. Program ini hadir sebagai respons terhadap meningkatnya kasus kekerasan seksual dan perilaku menyimpang di kalangan remaja.

Program ini pernah mendapatkan pembiayaan sebagai program inovatif dari Kemenristekdikti dan berkolaborasi dengan jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada 2023. Di tahun 2024, program ini juga meraih Juara 3 SDGs Award dari Pemerintah Provinsi Banten melalui Bappeda.

Salah satu alasan demonstrasi di SMAN 4 Kota Serang mayoritas diikuti alumni adalah karena para korban tidak memiliki tempat aman untuk mengadu saat masih bersekolah. Mereka takut, tidak tahu harus ke mana, dan tidak mendapat akses pendampingan atau advokasi hukum.

Hingga kini, Rumah Konseling Aku Temanmu telah melayani lebih dari 1.000 penerima manfaat dengan berbagai permasalahan kesehatan mental. Layanan konseling tersedia secara daring maupun tatap muka. Jika diperlukan, penerima manfaat bisa dirujuk langsung ke psikolog profesional yang telah bekerja sama dengan DD Banten.

Baca Juga  Asesmen ASN, Bupati Serang Ratu Zakiyah Tegaskan Pengembangan Karir Berbasis Kompetensi

Program ini juga memiliki inisiatif Aku Temanmu Goes to School yang telah menyasar lebih dari 100 sekolah secara gratis, dengan melatih konselor sebaya, yaitu siswa yang dilatih untuk menjadi tempat curhat bagi teman sebayanya, demi menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan aman.

Tak hanya itu, Rumah Konseling Class rutin diadakan setiap tiga bulan dalam bentuk seminar kesehatan mental terbuka untuk umum, menghadirkan psikolog dan pembicara ahli di tempat umum seperti kafe atau taman.

“Kami menyadari bahwa kesehatan mental adalah isu serius. Banyak kasus bunuh diri, penyimpangan perilaku, hingga kekerasan seksual berakar dari masalah mental. Karena itu sejak 2018, kami hadirkan program ini, bahkan sebelum isu ini menjadi perhatian publik,” ujar Mokhlas.

Dengan banyaknya kasus kekerasan seksual yang terungkap belakangan ini, Dompet Dhuafa Banten mengajak seluruh masyarakat, khususnya para korban, untuk tidak menunggu sampai menjadi alumni baru berani bersuara. Luka dan trauma yang dipendam terlalu lama bisa menjadi bom waktu.

Bagi siapa pun yang mengalami masalah kesehatan mental, terutama akibat kekerasan atau pelecehan, dapat mengakses layanan Rumah Konseling Aku Temanmu melalui:

📱 WhatsApp: 0851 7531 0723

📸 Instagram: @akuteman_mu

“Mari hentikan dan laporkan kekerasan seksual di sekitar kita,” ajak Mokhlas Pidono. (dik)

Share :

Baca Juga

Khazanah

Peringati HUT RI ke 80, Warga Perum Banjar Serang Regency 2 Mengambil Tema Masa Revolusi

Khazanah

Semarak HUT Ke-80 Kemerdekaan RI dan Perlombaan di DPW PAN Banten

Khazanah

Tokoh Banten Embay Mulya Syarief Buka Sarasehan “Orang Gunung Ngomongin Gunung” di Kaki Gunung Aseupan

Khazanah

Atasi Kenakalan Remaja, Mahasiswa KKM UNIBA 94 Gelar Sosialisasi pada Pelajar

Khazanah

Peradaban Muara: Belajar dari Banten dan Pontianak

Khazanah

Walikota Robinsar Apresiasi Acara Electrifying Lifestyle Vaganza

Khazanah

KKM 21 UNTIRTA Gairahkan Minat Baca di SDN Pagerbatu 4 

Khazanah

Jangan Tergesa, Ini Cara Aman Berkendara Dipersimpangan Jalan